FOTOGRAFI ADALAH SENI
Pendahuluan
Saya berpendapat "Fotografi adalah seni , ia juga
bagian dari seni".
Awal
Pada awal tulisan ini saya telah mengatakan bahwa fotografi
adalah seni.
Memang kita mengetahui bahwa sebuah karya foto adalah hasil
akhir dari sebuah proses yang terjadi seketika (sepersekian detik) & karya
foto juga hasil akhir yang terjadi dari alat yang bernama kamera dan
selanjutnya proses yang terakhir untuk mewujudkan karya tersebut adalah proses
kimiawi (kamar gelap atau lab cetak warna).
Selanjutnya karya foto adalah karya cipta yang berasal dari
rekaman keadaan yang secara realistis ada (subyek) atau kasat mata, karya foto
tidak seperti karya lukis dimana si pencipta dapat menciptakan atau melakukan
transformasi dari apa yang dilihatnya atau dirasakannya, karya foto adalah
rekaman.
keadaan apa yang ada (realistis dan kasat mata) , hal ini
serupa yang juga dikatakan seniman Adi Wicaksono dalam papernya "Realitas
dalam makna fotografi" mengatakan bahwa foto adalah representasi ulang
dunia obyek atau kenyataan, menampilkan, mempersembahkan utuh kenyataan. Tapi
bukan itu yang menjadikan karya foto adalah seni !.
Seni
Untuk menjawab dari manakah sebuah karya dikatakan seni dan
untuk menjawab bahwa foto adalah seni adalah dengan kita mengetahui dahulu
definisi dari seni itu sendiri yang tertulis melalui banyak tulisan, seperti :
• Seni menurut Buku Pegangan pendidikan seni rupa , karangan
DHARMAWAN , penerbit AMICO , hal 2 , seni adalah "...........Lewat karya
seni yang dibuatnya , seorang seniman menyatakan keberadaanya, mengungkapkan
jiwannya dan emosinya serta pengalamannya dan penghayatan estetisnya; lewat
karya seni seorang seniman bercerita tentang pandangan hidupnya, cita-cita,
watak, dan karakternya, serta suka duka atau rindu dendamnya dan sebagainya.
Jadi jelasnya karya seni berfungsi sebagai media ekspresi bagi
pembuatnya................",
• Seni menurut Buku Aesthetics, karangan Egune Vernon ,
terjemahan W.H.Armstrong, London, hal 89 "Art is the manifestation of
emotion obtaining external interpretation.....",
• Seni menurut Dadan Suwarna dalam artikel Ekspresi seni dan
wilayah subyektifitas , Oleh Dadan Suwarna, Kompas 18 Juli 1999, Hal 5
"Seni sendiri lebih banyak berbicara tentang pengekspresian seniman
terhadap sekelumit persoalan kehidupannya"
catatan : definisi seni yang dicantumkan sesuai perkembangan
dari teori seni pada era 19-an.
Maka jelas dari definisi-definisi diatas bahwa seni lebih
bicara kepada diri manusia yang mengungkapkan dirinya kedalam karya itu, entah
yang diungkapan perasaan, kebenciaan, kegembiraan, kebebasan dll... yang
selanjutnya semua itu disebut ekspresi.
Asal Kata fotografi????
Mata manusia dapat melihat, karena ada cahaya yang menyinari
benda tersebut, dan memantulkan ke mata kita sehingga dapat dilihat oleh mata
manusia.Begitu juga dengan fotografi.Cahaya yang dipantulkan di tangkap dan
direkam oleh media perekam film / sensor digital.Cahaya menajadi media
penghantar warna dan bentuk benda alam kedalam mata / film / sensor
digital.Fotografi berasal dari kata PHOTOS yang berarti CAHAYA dan GRAPHOS yang
berarti MENULIS atau MELUKIS. Foto tidak akan jadi tanpa cahaya.
Jenis - Jenis Cahaya…??
Cahaya Alam: •Matahari, Api, Lava
Cahaya Buatan : •Continous Light •Flash Light
Setiap cahaya di nyatakan dalam derajat Kelvin antara 2000 K
- 20.000 K. Dalam bahasa digital, warna cahaya di nyatakan dalam White Balance
Jenis-ejnis kamera,,,??
•Kamera 35 mm compact / pocket.
•Kamera 35 mm range finder
•Kamera 35 mm SLR (Single Lens Refflect).
•Kamera TLR (Twin Lens Refflect)
•Kamera Medium format.
•Kamera View / Large format.
•Kamera Digital.
•Kamera instan.
Cara kerja Kamera?
Obyek diterangi cahaya>>>cahaya dipantulkan obyek
masuk kedalan lensa>>>kemudian difokuskan>>>dipantulkan
cermin>>>gambar dibalik oleh prisma>>>hingga dapat dilihat di
jendela bidik.
Ketika tombol pelepas rana / shutter release ditekan, cermin
terangkat, menutupi tabir pengamat (focusing screen) sehingga cahaya membakar
film / ditangkap sensor digital. Sesudah cahaya mengenai film / sensor, cermin
kembali ketempat semula.
Treeangle kamera/ tiga hal dalam fotografi yang penting dan
perlu dikuasai?
Proses
Memang dalam segi proses karya foto dan karya seni rupa yang
dihasilkan sang seniman sangat berbeda. Karya seni rupa benar-benar upaya dari
sang seniman untuk dapat mentranformasikan apa yang ada baik itu abstrak
(perasaan / emosi) atau kasat mata. Seniman seni rupa lebih berperan dalam
proses penciptaan karyanya dari awal hingga akhir (bersingungan langsung), ada
intens kedekatan antara sang seniman dan karyanya.
Seni rupa lebih bebas di ekspresikan tanpa batasan-batasan,
akhirnya karya seni rupapun berkembang, dari masa klasik, naturalis,
ekspresionis, impresionis, dadais, suryalis, kubisme dan lain sebagainya.
Sedangkan karya foto lebih kepada upaya menduplikasi kembali
keadaan yang nyata ada (reduplikasi kenyataan ) atau menyajikan kembali /
mempresentasikan kembali keadaan yang ada (relalistis) kasat mata secara utuh,
yang semua itu terjadi seketika. Maka karya fotogarfi seni lebih bersifat
menyimbolkan apa yang diekspresikan oleh fotografer melalui subyek yang
diabadikannya.
Pada proses fotografi, kadang kala seorang fotografer tidak
perperan penuh dari awal hingga terjadinya karya foto, kadang proses finishing
seperti cuci dan cetak dikerjakan bukan oleh dirinya (kecuali apabila ia pun
memahami proses darkroom).
Hal inilah yang kadang membuat fotografi diangap telah
merusak kesenian, fotografi telah mengancam seniman seni rupa,"Fotografi
telah menodai kesucian kesenian dengan menghapus kesenimanan"seperti yang
dikatakan Rama Surya dalam Fotomedia 1996, berjudul Yang kuat yang kalah
selanjutnya hal sama dikemukakan oleh C.R Badcock dalam bukunya "Kegilaan
dan modernitas", penerbit Arcan, "sejak fotografi muncul .... pelukis
secara efektif menjadi musuh kultur modern dan musuh teknologi yang, dalam
bentuk kamera, mengancam dan menghancurkan raison d'etre artistik".
Selanjutnya fotografer pun dimarjinalkan dengan sebutan seniman instanmatik,
tukang.
Fotografi adalah Seni melihat
Dalam kamus bahasa Indonesia pengertian fotografi adalah
seni atau proses penghasilan gambar dan cahaya pada film. Pendek kata,
penjabaran dari fotografi itu tak lain berarti "menulis atau melukis
dengan cahaya". Tentunya hal tersebut berasal dari arti kata fotografi itu
sendiri yaitu berasal dari bahasa Yunani, photos (cahaya) dan graphos yang
berarti tulisan.
Nah, melihat pengertian tersebut terlihat ada persamaan
antara fotografi dan karya seni lukis atau menggambar.Yang jelas perbedaannya
terletak pada media yang digunakannya.
Bila dalam seni lukis yang dipakai gambar dengan menggunakan
media warna (cat), kuas dan kanvas.Sedangkan dalam fotografi menggunakan cahaya
yang dihasilkan lewat kamera. Tanpa adanya cahaya yang masuk dan terekam di
dalam kamera, sebuah karya seni fotografi tidak akan tercipta.
Selain itu, adanya film yang terletak di dalam kamera
menjadi media penyimpan cahaya tersebut.Film yang berfungsi untuk merekam
gambar tersebut terdiri dari sebuah lapisan tipis.Lapisan itu mengandung emulsi
peka di atas dasar yang fleksibel dan transparan.Emulsi mengandung zat perak
halida, yaitu suatu senyawa kimia yang peka cahaya yang menjadi gelap jika
terekspos oleh cahaya. Ketika film secara selektif terkena cahaya yang cukup
maka sebuah gambar tersembunyi akanterbentuk. Tentunya gambar tersebut akan
terlihat jika film yang telah digulung ke dalam selongsongnya kemudian dicuci
dengan proses khusus.
Aktivitas berkreasi dengan cahaya tersebut tentunya sangat
berhubungan dengan pelakunya (subjek) dan objek yang akan direkam. Setiap
pemotret mempunyai cara pandang yang berbeda tentang kondisi cuaca, pemandangan
alam, tumbuhan, kehidupan hewan serta aktivitas manusia ketika melihatnya di
balik lensa kamera. Cara memandang atau persepsi inilah yang kemudian
direfleksikan lewat bidikan kamera.Hasilnya sebuah karya foto yang merupakan
hasil ide atau konsep dari si pembuat foto.
Andreas Feininger (1955) pernah menyatakan bahwa
"kamera hanyalah sebuah alat untuk menghasilkan "karya seni".
Nilai lebih dari karya seni itu dapat tergantung dari orang yang mengoperasikan
kamera tersebut.
Tampaknya ungkapan Feininger ada benarnya.Bila kamera
diumpamakan sebagai gitar, tentunya setiap orang bisa memetik dawai gitar
tersebut.Tapi belum tentu mampu memainkan lagu yang indah dan enak
didengar.Begitu halnya dengan kamera, setiap orang dapat saja menjeprat-jepret
dengan kamera untuk menghasilkan sebuah objek foto.Tapi tidak semua orang yang
mampu memotret itu menghasilkan karya imaji yang mengesankan. Sebuah foto yang
sarat akan nilai di balik guratan warna dan komposisi gambarnya.
Bila sebuah karya foto adalah hasil kreativitas dari si
pemotret, tentu saja ada respon dari orang yang memandangnya. Almarhum Kartono
Ryadi, fotografer kawakan di negeri ini pernah berkomentar, bahwa foto yang
bagus adalah foto yang mempunyai daya kejut dari yang lain. Pandangan tentang
bagaimana nilai foto yang bagus itu juga dikemukakan oleh seorang fotografer
professional, Ferry Ardianto.
Menurut dia foto yang bagus adalah foto yang informatif yang
mencakup konteks, content , dan komposisi (tata letak dan pencahayaan). Maksud
dia, konteks berarti ada hal yang ingin divisualkan dengan jelas, misalnya
tentang pemandangan. Di sisi lain, istilah content maksudnya apa yang ingin
ditampilkan untuk memenuhi konteks gambar tersebut.
Foto Digital
Lalu bagaimana dengan maraknya foto digital?Berbeda dengan
kamera konvensional, fotografi digital tidak lagi memerlukan film, kamar gelap
dan aneka jenis bahan kimia untuk mencuci film.Sebagai pengganti film, di dalam
kamera jenis ini dipakai alat berupa chip yang disebut charge couple device
(CCD) untuk merekam gambar.
Walaupun demikian, presepsi akan definisi dasar bahwa teknik
fotografi adalah "melukis dengan cahaya" belum berubah. Pasalnya
fotografi digital telah tercipta melalui proses kreatif manusia dengan bantuan
kamera. Hukum-hukum fotografi yang mencakup pencahayaan, bukaan diagfragma, kecepatan
(speed), dan ruang tajam (depth of field), tidak mengalami perubahan.
Menurut Drs. Purwanto, seorang dosen seni rupa Universitas
Diponegoro, Semarang, fotografi dalam
kedudukannya adalah seni yang sejajar dengan senirupa lainnya di Indonesia.
Hanya saja sudah semestinya fotografi dengan segala bentuk eksplorasinya tidak
boleh keluar dari batasan-batasan fotografi itu sendiri.
Dalam fotografi yang bermakna seni untuk melihat, menuntut
sikap pemotret untuk selalu mengasah teknik-teknik dasar fotografi itu sendiri.
Elemen dasar tersebut berupa bentuk, tekstur, garis serta pola yang sangat
memengaruhi imaji yang akan diabadikan.
Bila elemen tesebut dikombinasikan dengan unsur komposisi,
bingkai, sudut bidik serta pencahayaan yang tepat, tentunya akan menghasilkan
foto yang lebih bermakna.
Hasil karya seni memang relatif, bagaimana cara orang
memandang, dari sudut mana. Para pembuat foto
tentunya ingin orang lain menikmati dan menghargai hasil bidikannya.
Daftar Istilah Fotografi
Dalam seni rupa, fotografi adalah proses pembuatan lukisan
dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses
atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam
pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat
paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan
pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah
dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan
identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut
lensa).
Untuk menghasilkan ukuran cahaya yang tepat untuk
menghasilkan bayangan, digunakan bantuan alat ukur lightmeter.Setelah mendapat
ukuran cahaya yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur cahaya tersebut
dengan mengatur ASA (ISO Speed), diafragma (aperture), dan penggunaan filter.
slowspeed dalam photografi
username :MunawirN
biasanya photo ini diambil pada malam hari dan cahaya yang
sedikit namun ada pula yang mengemukakan bahwa photoslow speed harus speed yang
rendah dan bukaan yang besar dan uga harus menggunakan treepot…
photo slowspeed bukan hanya menggunakan kamera digital tapi
juga bisa menggunakan kamera analog dari namanya saja kita sudah tau
perbedaannya dan cara menggunakannya, misalkan kita menggunkan kamera digital
kita hanya menyeting kameranya misalkan diagfragma..speed…dan iso..sedangkan
pada kamera analog kita memerlukan bantuan jam untuk berapa lama kita menekan
staterkonnya dan kalo hasilnya kita belum tau hasilnya bagus atau ofer ander
tapi bila kita mendapatkan hasil yang menarik kita bisa mencetak sebesara
apapun karena tidak terhambat oleh ukuran photo….sedangkan kamera digital kita
bisa melihat hasilnya langsung dan tau yang mana yang hasil bagus dan yang mana
yang hasilnya ofer dan ande sehingga kit bisa mendelet photonya dan kameara
digital mempunyai batasan ukuran photo sehingga tidak bisa diperbersar…jika
diperbesar maka hasil cetakanya akan pecah….